Terjemahanfrasa JANGKA WAKTU LAMA MEMILIKI dari bahasa indonesia ke bahasa inggris dan contoh penggunaan "JANGKA WAKTU LAMA MEMILIKI" dalam kalimat dengan terjemahannya: TV untuk jangka waktu lama memiliki efek negatif
ï»żABSTRAK Latihan fisik menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap frekuensi denyut nadi. Peningkatan ini disebabkan karena peningkatan kebutuhan darah yang mengangkut O2 ke jaringan tubuh yang aktif, mengangkut bahan buangan seperti CO2 dan produk samping metabolisme lainnya. Makin meningkat intensitas latihan, maka frekuensi denyut nadi latihan semakin meningkat, sebaliknya semakin menurun intensitas latihan maka frekuensi denyut nadi semakin menurun. Perubahan ini diatur oleh sistem saraf dan sistem hormonal. Hal ini merupakan efek akut dari latihan. Apabila latihan fisik dilakukan secara teratur dan berkesinambungan dalam jangka waktu lama, maka akan terjadi penurunan frekuensi denyut nadi istirahat. Ini merupakan efek kronis dari latihan. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan tentang efek dari latihan fisik terhadap frekuensi denyut nadi. ABSTRACT Physical exercise leads to an increase on the pulse rate. This increase was due to increased need for blood that transports O2 to the tissues of the body active, transporting waste material such as CO2 and other metabolic byproducts. Increasing the intensity of exercise, the exercise pulse rate increases, on the contrary decreased intensity of exercise, the pulse rate decreases. These changes are regulated by the nervous system and the hormonal system. This is the acute effects of exercise. If the physical exercise done regularly and continuously in the long term, there will be a decrease in the resting pulse rate. It is a chronic effect of exercise. This article aims to describe the effects of physical exercise on the pulse rate. Key words physical exercise, pulse rate, acute effects of exercise, chronic effect of exercise PENDAHULUAN Latihan fisik atau aktivitas fisik berpengararuh langsung terhadap sistem kardiovaskular, baik efek akut maupun efek kronis. Efek akut dari latihan fisik adalah meningkatkan denyut nadi dan frekuensi pernapasan. Selanjutnya hasil penelitian terdahulu didapatkan, latihan secara aerobik yang dilangsungkan selama 2X30 menit dapat meningkatkan frekuensi denyut nadi, asam laktat darah, suhu tubuh, dan tekanan darah latihan 1. Efek kronis latihan adalah meningkatkan ukururan jantung terutama ventrikel kiri, meningkatkan persediaan darah, menurunkan frekuensi denyut nadi istirahat, menormalkan tekanan darah, dan memperbaiki pendistribusian darah 2. Hal yang serupa juga disampaikan bahwa latihan fisik secara teratur memiliki beberapa keuntungan terhadap sistem kardiovaskular, di antaranya; menormalkan tekanan darah, memperkuat otot jantung, menurunkan frekuensi denyut nadi istirahat, dan meningkatkan To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Pengeluaran cairan tubuh berlebih ini bertujuan untuk meningkatkan pembuangan panas tubuh, karena panas tubuh bersamaan keluar melalui keringat. 6,7 Latihan fisik secara aerobik dalam waktu lama, akan menurunkan cairan tubuh. 8 Didapatkan terjadi peningkatan pengeluaran cairan tubuh secara bermakna saat latihan fisik pada kelembaban udara 40% dibandingkan dengan kelembaban 50% dan 60%. 9 Dengan menurunnya cairan tubuh saat latihan fisik, maka viskositas darah akan meningkat. ... I Nengah SupartaI Gede AriyasaWayan TeresnaNegeri SurabayaABSTRAK Latihan fisik dapat menyebabkan berbagai perubahan fungsi tubuh diantaranya adalah peningkatan terhadap suhu tubuh. Peningkatan suhu tubuh ini disebabkan karena sebagian besar energi saat aktivitas diubah menjadi panas. Panas yang dihasilkan itu harus segera dikeluarkan agar homeostasis tubuh berjalan dengan baik. Kecepatan pengeluaran panas tubuh tergantung dari faktor lingkungan, diantaranya adalah suhu dan kelembaban relatif udara. Semakin meningkat kelembaban udara, semakin meningkat pula suhu tubuh saat latihan dan sebaliknya semakin menurun kelembaban relatif udara maka suhu tubuh akan semakin menurun. Perubahan suhu tubuh ini tidak terus menurun, akan tetapi diatur oleh sistem saraf. Peningkatan panas tubuh berkelanjutan dapat disebabkan karena latihan fisik berkelanpanjangan dalam waktu yang lama yang dilakukan dalam ruangan dengan kelembaban yang tinggi. Peningkatan sehu tubuh ini dapat disebabkan karena menurunnya cairan tubuh akibat dari pengeluaran keringat berlebih. Untuk menanggulangi penurunan cairan tubuh maka perlu mengkonsumsi cairan yang sesuai dengan cairan yang keluar. Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk menguraikan efek dari latihan fisik terhadap perubahan suhu tubuh. Kata kunci latihan fisik, kelembaban relative, suhu tubuh, pengeluaran keringat, cairan tubuh ABSTRACT Physical exercise can cause changes in body functions such as an increase in the body temperature. Increased body temperature is caused because most of the energy is converted to heat when activity. The resulting heat must be removed in order to homeostasis of the body running well. Free body heat expenditure depends on environmental factors, such as temperature and relative humidity. Increasing humidity, also increase the body temperature during exercise and conversely the relative humidity decreases the body temperature will decrease. Changes in body temperature does not continue to decline, but is regulated by the nervous system. Continuous increase in body heat can be caused by physical exercise sustained for a long time were conducted in a room with high humidity. Increased body temperature can be caused due to decreases in body fluids as a result of excessive sweating. To cope with a decrease in body fluids then need to consume liquids in accordance with the juices. This article was written with the purpose of outlining the effects of physical exercise on changes in body Kharisma Mochamad Zakky MubarokTujuan penelitian ini hendak mengkaji mengenai tingkat kondisi fisik pada atlet futsal putri AFKAB Indramayu tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang menggunakan metode survei dan teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga memberikan gambaran mengenai apa yang akan diteliti berupa angka-angka dan diukur secara pasti. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah atlet futsal puteri AFKAB Indramayu yang berjumlah 20 orang. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kondisi fisik yakni tes multistage fitness atau tes lari multi tahap mengacu pada tes pengukuran Ismaryati 2008 86. Berdasarkan data penelitian futsal puteri AFKAB Indramayu yang berjumlah 20 atlet dengan menggunakan Tes Multi Tahap dari Ismaryati 2008 87. Hasil analisis menunjukkan nilai rata-rata sebesar dan Standar Deviasi simpangan baku sebesar Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan bahwa tingkat kondisi fisik dengan menggunakan Tes Multi Tahap masuk kategori sangat baik sebanyak 0 atlet, 1 atlet masuk kategori baik, 6 atlet kategori sedang, 11 atlet masuk kategori kurang dan sisanya 2 atlet masuk kategori sangat kurang. Prosentase tersebut terdapat 10% kategori sangat kurang, 55% kurang, 30% sedang, 5% baik dan 0% sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa tingkat Kondisi fisik futsal puteri AFKAB Indramayu dalam kategori KurangResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.
Translationsin context of "TUBUH SELAMA JANGKA WAKTU" in indonesian-english. HERE are many translated example sentences containing "TUBUH SELAMA JANGKA WAKTU" - indonesian-english translations and search engine for indonesian translations.
- Jam biologis adalah hal yang secara alami membantu kita tertidur dan terbangun pada waktu tertentu. Tahukah Anda bagaimana mekanisme jam biologis terhadap tubuh Anda? Irama sirkadian Dilansir dari National Institute of General Medical Sciences, irama sirkadian adalah perlakuan fisik, mental, dan perilaku yang menjadi kebiasaan Anda selama 24 jam. Ini merupakan proses alami yang Anda lakukan dalam merespons siang dan satu contoh dari irama sirkadian adalah ketika Anda tidur di malam hari dan bangun di siang hari. Baca juga Studi Hindari Cahaya Ponsel dan TV Sebelum Tidur jika Ingin Menurunkan Berat Badan Jam biologis Ternyata, jam biologis lebih rumit dari itu. Selama ini kita mengenal jam biologis sebagai jam yang mengatur pola tidur kita. Jam biologis berperan lebih dalam berada di dalam tubuh kita. Jam biologis mengatur tubuh lebih spesifik, seperti bagaimana protein berinteraksi dengan sel. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap berbagai hal di dalam tubuh kita. Fungsi yang diatur oleh irama sirkadian dan jam biologis meliputi pelepasan hormon, pola makan dan pencernaan, suhu tubuh dan berbagai fungsi satu fungsi utamanya adalah mengatur jam tidur. Tubuh akan di perintahkan oleh jam biologis untuk mengontrol produksi melatonin. Melatonin adalah hormon yang membuat Anda mengantuk. Baca juga 7 Efek Kurang Tidur, Bisa Membuat Anda Jadi Pelupa Ketika cahaya yang diterima lebih sedikit, otak akan menerima informasi tersebut sebagai perintah untuk memproduksi lebih banyak melatonin. Ini sebabnya ketika lampu dimatikan pada malam hari, Anda akan lebih mudah tertidur dibandingkan dengan situasi lampu menyala. Faktor yang mempengaruhi jam biologis dan irama sirkadian Perubahan pada tubuh Anda dan lingkungan bisa membuat irama sirkadian Anda berubah. Ini akan mengubah pula siklus respons tubuh terhadap siang dan malam. Berikut beberapa faktor perubahan tersebut Mutasi atau perubahan pada gen tertentu Jet lag atau perubahan shift kerja Cahaya dari gawai seperti ponsel pada malam hari bisa membuat bingung jam biologis Anda, dan semakin sulit untuk tertidur Baca juga Bagaimana Cara Otak Bangun dari Tidur? Kondisi ini membuat tubuh menerima sinyal yang berbeda sehingga tubuh tetap bangun dan berenergi ketika waktu tidur. Begitu pula sebaliknya, tubuh merasa mengantuk ketika sudah waktunya untuk bangun dan beraktivitas. Perubahan ini jika terjadi terlalu sering, bisa menyebabkan berbagai kondisi kesehatan serius, mulai dari gangguan tidur, hingga kondisi kronis seperti obesitas, diabetes, depresi, dan gangguan bipolar. Penting sekali untuk menjaga jam biologis dan irama sirkadian dalam menjaga kesehatan Anda. Sudahkah Anda tidur dan bangun dengan teratur? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
NARRATIVEREVIEW: ULTRASOUND BERPENGARUH DALAM MENURUNKAN NYERI PADA PLANTAR FASCITIS1 Bregi Pratama2, Ummy A'isyah Nurhayati3 ABSTRAK Latar belakang : Bagian tubuh yang sering mengalami gangguan akibat aktivitas fisik yang tidak seimbang adalah bagian kaki. Kaki merupakan bagian terpenting
Table of Contents Show Pengertian Kebugaran JasmaniKebugaran Jasmani untuk Kesehatan Fisik dan MentalUnsur-unsur dalam Kebugaran Jasmani serta Jenis Latihannya1. Pola Istirahat3. Pola Makan4. Kegiatan OlahragaManfaat Kebugaran Jasmani bagi Kesehatan1. Menjaga Berat Badan2. Mengendalikan Kadar Gula Darah3. Mengurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular4. Mengurangi Stres dan Depresi5. Meningkatkan Energi 6. Menyehatkan Sistem Kerja OtakVideo yang berhubungan Memiliki tubuh yang sehat tentu tidak bisa didapatkan begitu saja, semua perlu diupayakan melalui pola hidup sehat. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan berolahraga, Realfoodfam bisa membuat tubuh menjadi lebih bugar dan mengasah kemampuan fisik tubuh secara maksimal. Setidaknya, ada 10 unsur kebugaran tubuh jasmani perlu Realfoodfam ini berbagai unsur-unsur kebugaran jasmani yang bisa Realfoodfam otot merupakan kekuatan individu agar dapat melakukan kegiatan dalam waktu yang singkat. Latihan seperti side jump, front jump, one leg front jump, jump box, dan vertical jump akan sangat membantu membentuk daya otot yang melakukan front jumpBerdiri tegak dengan kedua kaki tertutup lompat ke depan dengan memposisikan kedua lutut dilakukan berulang-ulang sebanyak 16 hal ini side jump akan berguna melatih kemampuan daya ledak pada bagian paha dan tungkai, lalu front jump akan berguna dalam meningkatkan kemampuan pada bagian tungkai dan betis, sementara vertical jump berguna melatih kemampuan daya ledak pada bagian kekuatan atau strenght bertumpu pada saat seseorang menggunakan kekuatan ototnya untuk melakukan berbagai kegiatan meningkatkan unsur kekuatan dalam tubuh, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti push up, sit up, back up, squat jump, dan angkat beban secara tahan merupakan salah satu kemampuan untuk mempertahankan kondisi tubuh dalam melakukan aktivitas fisik dalam jangka waktu yang cukup lama. Unsur ini berhubungan dengan sistem kerja jantung yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh meningkatkan daya tahan endurance, ada beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan push-up 15 kali dalam 2 set, lompat tali selama 10 menit setiap pagi, mengurangi alkohol, dan berhenti atau balance merupakan suatu kemampuan untuk mengendalikan saraf otot dan organ tubuh, sehingga individu mampu menggerakkan tubuh dengan ini akan membantu Realfoodfam agar tidak mudah terpeleset ketika berjalan di tempat yang licin atau kurang rata permukaannya. Untuk mengembangkan keseimbangkan, Realfoodfam bisa mencoba berjalan dengan tumit kaki, melakukan latihan sikap lilin, dan juga berlatih berdiri dengan satu kaki untuk mengasah keseimbangan berlatih berdiri dengan satu kakiBerdiri kursi sebagai pegangan kedua kaki kiri setinggi betis dan tahan selama 10 15 kali sambil mengganti posisi kaki kiri dan juga 10 Jenis Olahraga Ini Sangat Cocok untuk Menurunkan Berat BadanDengan kemampuan dari unsur satu ini, seseorang jadi dapat melakukan aktivitas dalam waktu yang cepat atau singkat. Demi memiliki kecepatan yang baik, Realfoodfam bisa melatihnya dengan cara berjalan cepat dan rutin berlari. Rutin berlari dan berlatih dengan jalan cepat bahkan bisa membuat kondisi jantung menjadi lebih faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan sendiri di antaranya yaitu waktu reaksi, keturunan, elastisitas otot, teknik, konsentrasi dan kemauan, serta kemampuan menahan tahanan luar. Di mana kecepatan ini dibagi ke dalam tiga jenis yakni kecepatan bergerak, kecepatan sprint, dan juga kecepatan merupakan perpaduan dari gerakan seluruh anggota tubuh, baik tangan maupun kaki dalam melakukan setiap gerakan. Untuk bisa mendapatkan kelincahan tubuh yang baik, Realfoodfam bisa mulai berlatih berlari secara berlatih zig-zag menggunakan 20 kerucut yang disusun 1 baris ke berlari sambil melewati kerucut dari sisi kiri ke kanan tanpa boleh menjatuhkan selama 5 menit, bila perlu gunakan timer untuk melihat hasil tubuh memiliki kelenturan yang baik, maka Realfoodfam akan lebih mudah dalam mengendalikan otot-otot tubuh. Untuk mengembangkan kelenturan tubuh, Realfoodfam bisa belajar menari, melakukan aerobik, ataupun sangat erat kaitannya dengan dengan bagaimana refleks seseorang dalam memutuskan sesuatu secara cepat dalam proses pengambilan keputusan. Unsur kebugaran jasmani satu ini merupakan kemampuan individu dalam menanggapi suatu stimulus, yang diberikan oleh orang ketika sedang bermain sepak bola dan lawan main mengarahkan bola ke gawang, secara reflek reaksi yang akan dilakukan adalah berusaha untuk menangkap bola tersebut. Untuk meningkatkan refleks, Realfoodfam bisa mengasahnya dengan bermain bulu tangkis atau latihan menangkap bola dengan kedua tangan secara adalah kemampuan individu dalam menyatukan berbagai gerakan tubuh yang berbeda menjadi satu gerakan yang efektif. Sederhananya, unsur ini menuntut keselarasan pada anggota bisa memulai melatih koordinasi dengan cara lempar tangkap bola, gunakan tangan kanan dalam melempar dan gunakan tangan satunya untuk menangkap lalu juga 6 Cara Menjaga & Meningkatkan Imun Tubuh Agar Tidak Mudah SakitKetepatan merupakan hasil dari pengendalian semua gerakan tubuh dalam merespon stimulus otak untuk mencapai target yang dituju. Unsur satu ini akan sangat dibutuhkan dalam olahraga yang membutuhkan fokus tinggi, seperti bermain voli, bulu tangkis, ataupun baseball. Untuk mengasah ketepatan atau akurasi, Realfoodfam dapat berlatih memanah dengan berbagai unsur-unsur kebugaran jasmani yang sebaiknya dilatih, agar bisa lebih optimal dalam melakukan berbagai aktivitas fisik agar tubuh tetap sehat dan bugar. Tubuh akan mengeluarkan energi dari hasil pergerakan otot atau rangka saat seseorang melakukan berbagai aktivitas fisik. Semakin sering digerakkan, tubuh akan mampu menyesuaikan diri dengan pembebanan fisik yang diberikan. Karena telah terbiasa, tubuh pun tidak akan mudah merasa lelah akibat melakukan aktivitas fisik tersebut. Bukan hanya itu, tubuh pun akan mendapatkan manfaat kebugaran jasmani yang tentunya penting bagi kesehatan. Pengertian Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani atau physical fitness merupakan upaya tubuh dalam menyesuaikan diri dengan beban fisik yang diterima karena aktivitas sehari-hari tanpa merasa lelah berlebih. Ketika seseorang memiliki tingkat kebugaran jasmani yang tinggi, maka kemampuan kinerja fisiknya pun akan semakin bagus. Manfaat kebugaran jasmani ini tentunya akan membuat tubuh Anda tidak mudah lelah dan mobilitas harian pun tidak akan terhambat. Sebaliknya, Anda tidak akan mendapatkan manfaat kebugaran jasmani yang optimal jika melakukan aktivitas fisik dengan intensitas terlalu rendah atau terlalu berat dalam kurun waktu yang lama. Ada beberapa kebiasaan yang berpotensi menurunkan kebugaran tubuh, seperti Terlalu sering begadang; Sering menghabiskan waktu duduk di depan layar televisi maupun komputer dalam jangka waktu yang lama. Sementara itu, tujuan kebugaran jasmani adalah Meningkatkan stamina, kelenturan, dan kecepatan; Bagi olahragawan, kebugaran jasmani dapat meningkatkan prestasi; Meningkatkan sistem saraf, sirkulasi darah, dan fungsi jantung; Mempercepat proses pemulihan organ tubuh setelah melakukan latihan fisik atau karena kondisi tertentu seperti pemulihan pasca melahirkan atau setelah sakit; Merangsang pertumbuhan dan perkembangan balita dan anak-anak. Latihlah tubuh secara rutin untuk menerima beban aktivitas fisik dengan intensitas yang tepat. Jangan sampai tubuh mengalami kelelahan berlebihan atau cedera karena aktivitas fisik yang terlalu berat. Hindari juga kebiasaan yang dapat menurunkan tingkat kebugaran jasmani Anda. Pastikan Anda mendapatkan manfaat kebugaran jasmani agar tubuh tetap bugar ketika menjalani aktivitas sehari-hari. Kebugaran Jasmani untuk Kesehatan Fisik dan Mental Manfaat kebugaran jasmani tidak hanya berfokus pada kesehatan fisik saja, tapi juga kesehatan mental. Tujuan kebugaran fisik yaitu untuk meningkatkan daya tahan, kelenturan, dan keseimbangan tubuh sekaligus melatih kekuatan otot. Selain itu, fisik yang bugar mampu menurunkan risiko terkena sejumlah penyakit dan membakar kalori. Bila dilakukan secara rutin dengan intensitas yang tepat, tentunya tubuh Anda akan terhindar dari rasa lelah berlebih dan cedera setiap melakukan rutinitas setiap harinya. Dari sisi kesehatan mental, manfaat kebugaran jasmani yaitu dapat meningkatkan suasana hati sekaligus mengurangi stres dan depresi. Aktif bergerak karena melakukan latihan kebugaran fisik dapat meningkatkan produksi hormon endorfin sehingga akan muncul perasaan bahagia dan emosi positif. Anda pun mampu mengalihkan pikiran dari hal-hal negatif dan terhindar dari stres. Seseorang dengan tingkat kebugaran fisik yang baik pun cenderung memiliki kesehatan mental dan emosi yang lebih baik sehingga dapat mengurangi risiko gangguan mental. Unsur-unsur dalam Kebugaran Jasmani serta Jenis Latihannya Kebugaran jasmani menjadi faktor penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Dengan tubuh yang bugar, melakukan aktivitas pun tidak akan terhambat. Namun, untuk mendapatkan manfaat kebugaran jasmani secara maksimal, ada 10 unsur kebugaran jasmani yang perlu dilatih, di antaranya Kekuatan strength; kondisi di mana tubuh mampu menggunakan tenaga otot secara maksimal saat melakukan aktivitas fisik. Bentuk latihan fisiknya berupa sit-up, push-up, dan back-up. Daya tahan endurance; kemampuan seseorang dalam melakukan gerak tubuh dalam waktu relatif lama dengan frekuensi dan tempo sedang hingga cepat tanpa merasa lelah atau sakit. Contoh latihan daya tahan adalah jogging atau lari setidaknya 15-30 menit. Daya otot muscular power; kemampuan otot dalam mendukung aktivitas sehari-hari. Lakukan latihan angkat beban untuk meningkatkan daya otot. Kecepatan speed; kemampuan seseorang untuk berpindah dari satu posisi ke posisi lain dalam waktu yang cepat dan singkat. Lari sprint jarak pendek merupakan latihan kebugaran jasmani yang bisa meningkatkan kecepatan. Kelenturan flexibility; keleluasaan tubuh dalam bergerak khususnya pada bagian otot persendian. Tingkatkan kelenturan tubuh dengan melakukan yoga, renang, atau senam. Kelincahan agility; kemampuan seseorang untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat dan ketepatan yang tinggi. latih kelincahan atau agility dengan lari naik-turun tangga atau squat jump. Koordinasi coordination; kemampuan dalam mengintegrasikan gerakan yang berbeda-beda serta mampu mengkoordinasikan bagian tubuh dengan tepat. Contoh latihan koordinasi adalah memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kanan lalu menangkapnya dengan tangan kiri. Keseimbangan balance; kemampuan seseorang dalam mengendalikan tubuh agar gerakan yang dihasilkan dapat dimunculkan dengan benar. Latih keseimbangan tubuh dengan cara berdiri dengan satu kaki jinjit, mengangkat satu kaki ke belakang, atau melakukan sikap lilin. Ketepatan accuracy; kemampuan tubuh untuk mengendalikan berbagai gerak bebas agar tepat sasaran. Olahraga yang memerlukan ketepatan atau accuracy misalnya sepak bola, bowling, memanah, dan basket. Reaksi reaction; kemampuan untuk segera bertindak atau menanggapi stimulus dan gerakan yang ditangkap oleh indera tubuh. Olahraga bola basket juga bisa melatih reaksi karena melibatkan gerakan melempar dan menangkap bola. Untuk mendapatkan manfaat kebugaran jasmani, 10 unsur di atas perlu dilatih secara rutin. Selain melatih unsur-unsur di atas, pastikan juga Anda menjalani gaya hidup sehat dengan memberikan tubuh asupan penuh nutrisi. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani Selain unsur, manfaat kebugaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu; 1. Pola Istirahat Dalam buku Bugar Sehat dengan Olahraga 2004, Djoko Pekik Irianto memaparkan bahwa tubuh dapat kembali bugar setelah melakukan istirahat. Pola istirahat dapat membantu proses pemulihan tubuh setelah melakukan berbagai kegiatan yang melelahkan dan berat. Itu sebabnya, mengambil jeda untuk beristirahat sangatlah penting untuk mengembalikan kebugaran tubuh. 2. Usia Faktor ini juga mempengaruhi kebugaran tubuh seseorang. Bahkan pengaruh faktor usia cukup besar pasalnya kapasitas fungsional organ tubuh akan menurun sebanyak 0,8 ĂąâŹâ 1% seiring bertambahnya usia. Penurunan kondisi fisik karena faktor usia pun dapat dilihat dari daya tahan jantung, kecepatan gerak tubuh, dan kekuatan otot. 3. Pola Makan Untuk mendapatkan manfaat kebugaran jasmani yang optimal, Anda pun perlu memperhatikan pola makan. Makanan menjadi pasokan tenaga utama untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, tubuh memerlukan asupan makanan yang bergizi sebagai sumber tenaga atau kalori sekaligus untuk membantu membentuk sel dan mengatur setiap proses yang terjadi dalam tubuh. 4. Kegiatan Olahraga Manfaat kebugaran jasmani juga bisa dirasakan dengan rutin melakukan beragam kegiatan olahraga atau olahraga fisik. Tentu saja olahraga tersebut dilakukan dengan porsi yang cukup dan sesuai tujuan. Kegiatan fisik ini pun bisa meningkatkan unsur kebugaran jasmani seperti meningkatkan daya tahan, kecepatan, kelenturan, kelincahan, dan kekuatan. Selain itu, olahraga atau latihan fisik rutin lainnya juga dapat mengurangi risiko cedera saat melakukan kegiatan sehari-hari. Itulah berbagai faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani. Pastikan Anda memperhatikan faktor di atas agar mendapatkan manfaat kebugaran fisik yang optimal. Manfaat Kebugaran Jasmani bagi Kesehatan Secara umum, manfaat kebugaran jasmani adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan kebugaran sekaligus menjaga kesehatan seseorang. Manfaat ini tentunya dapat mendukung setiap aktivitas yang dilakukan setiap harinya sehingga tubuh tidak mudah lelah dan cedera. Anda akan mendapatkan manfaat kebugaran jasmani ketika terbiasa melakukan aktivitas fisik secara teratur dengan jangka waktu yang cukup. Selain itu, manfaat kebugaran jasmani juga berpengaruh pada faktor kesehatan mental. Berikut merupakan ragam manfaat latihan kebugaran jasmani untuk kesehatan tubuh dan mental 1. Menjaga Berat Badan Ketika melakukan latihan kebugaran jasmani, tubuh mampu membakar kalori berlebih sehingga dapat menjaga berat badan ideal. Namun, manfaat kebugaran jasmani ini perlu juga dibarengi dengan pola makan sehat. 2. Mengendalikan Kadar Gula Darah Kadar gula dalam darah dapat dikendalikan atau diturunkan dengan melakukan latihan kebugaran jasmani atau berolahraga. Saat olahraga, kadar gula dalam tubuh dengan mudah dapat diambil oleh sel-sel tubuh. Dengan begitu kadar gula dalam darah pun menjadi lebih stabil sekaligus menurunkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 2. 3. Mengurangi Risiko Penyakit Kardiovaskular Latihan kebugaran jasmani dapat meningkatkan kekuatan otot jantung sehingga menjaga tekanan darah tetap stabil. Itu sebabnya Anda dapat terhindar dari risiko penyakit jantung. Selain itu, manfaat kebugaran jasmani juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik dan mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Dengan begitu, Anda dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner. 4. Mengurangi Stres dan Depresi Manfaat kebugaran jasmani bukan hanya berpengaruh pada kesehatan tubuh saja, tapi juga kesehatan mental. Rutin melakukan latihan kebugaran jasmani dapat mengurangi stres serta meringankan gejala depresi. Latihan tersebut juga dapat meningkatkan kualitas tidur sehingga mampu menurunkan tingkat stres di hari berikutnya. Selain itu, orang yang rutin melakukan latihan kebugaran jasmani dapat mengurangi risiko gangguan mental dan mampu mengendalikan emosinya dengan baik. 5. Meningkatkan Energi Manfaat kebugaran jasmani lainnya yaitu dapat membantu meningkatkan energi dalam tubuh. Ketika melakukan latihan kebugaran jasmani, oksigen dan nutrisi akan menyasar seluruh jaringan di tubuh termasuk sistem kardiovaskular. Dengan begitu, jaringan dalam tubuh pun dapat bekerja secara efektif untuk memasok energi. Latihan kebugaran jasmani juga bisa meningkatkan kadar hormon norepinefrin, kortisol, dan epinefrin yang berfungsi untuk meningkatkan energi tubuh. 6. Menyehatkan Sistem Kerja Otak Salah satu manfaat kebugaran jasmani adalah dapat meningkatkan kinerja otak. Artinya, bila tubuh bugar, otak Anda pun mampu berfungsi secara optimal termasuk meningkatkan kemampuan berpikir dan daya ingat. Latihan kebugaran jasmani pada umumnya dapat meningkatkan detak jantung dan memperlancar aliran darah dan oksigen pada jaringan tubuh termasuk otak. Proses ini dapat merangsang produksi hormon hingga mampu mendorong pertumbuhan sel-sel otak. Risiko terkena penyakit yang berkaitan dengan otak seperti Alzheimer pun dapat dihindari. Manfaat kebugaran jasmani baik untuk menjaga kesehatan tubuh sekaligus mental. Dengan jasmani yang bugar, Anda pun dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan. Dukung kebugaran jasmani Anda dengan memberikan tubuh makanan bergizi dan dukung dengan minum Anlene setiap hari. Ada dua pilihan produk susu Anlene yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda, yaitu Anlene Gold 5X dan Anlene Actifit 3X. Anlene Gold 5X merupakan susu untuk orang dewasa dengan formula MOVEMAX yang mengandung nutrisi superior untuk menjaga kesehatan tulang, kelenturan sendi, serta kekuatan otot dengan nutrisi utama Gold 5X, yaitu kalsium yang tinggi, kolagen + vitamin C dan protein + vitamin B6. Selain itu, Anlene Gold 5X juga mengandung nutrisi tambahan, yaitu kalium untuk menjaga tekanan darah tetap normal, kandungan serat yang cukup, serta ekstra vitamin B12 yang berperan dalam menjaga kesehatan sirkulasi darah dan pembentukan sel darah merah. Kemudian, ada juga Anlene Actifit 3X yang mengandung formula MOVEMAX yang memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, dan kandungan tinggi kalsium yang akan membantu pembentukan tulang dan gigi, serta mempertahankan kekuatannya. Kemudian, kandungan proteinnya bermanfaat dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, ditambah dengan vitamin B6 yang merupakan faktor penting dalam metabolisme energi dan pembentukan jaringan. Selain itu, Anlene Actifit 3X dibuat dengan kandungan kolagen 100 mg/saji dan vitamin C yang akan membantu pembentukan dan pemeliharaan jaringan kolagen dan menjaga kelenturan sendi. Yuk, dukung olahraga Anda dengan minum Anlene, dua kali sehari, setiap hari, agar tulang, otot dan sendi kuat dan tubuh selalu sehat!
JangkaWaktu Penelitian 6. Biaya yang Diperlukan: Eddy Sulistyowati, Apt., M.S: Penata Tk. I/IIId/131 121 716 bahwa lama fermentasi berpengaruh terhadap kadar protein terlarut dalam tempe Bahan makanan yang mengandung protein di dalam tubuh akan diserap oleh usus dalam bentuk asam amino. Salah satu enzim yang berperan
Journal List J Public Health Res 2020 Jul 3 PMC7376490 J Public Health Res. 2020 Jul 3; 92 1840. AbstractBackground Individuals tend to develop metabolic disorders and other chronic diseases, due to the poor conduction of physical activities. Meanwhile, a high level of physical activity positively affects the quality of life. However, irrespective of the numerous studies reported on the correlation between age, weight, and physical activity, there is limited study on the differences of physical activities in the geriatric and adult groups of obese and non-obese people. This study, therefore, aims to investigate the effect of age and weight on physical activity in geriatric and adult and methods The purposive sampling technique was used to obtain data from 154 respondents from community-integrated health care in Surabaya, East Java, Indonesia. These respondents were equally divided into two groups of adult 21-60 years and geriatric >60 years The Chi-Square test showed that there were no significant differences between physical activity in the obese and nonobese people of the geriatric groups P> Conversely, in the adult group, there were significant differences between physical activities and the age of obese and non-obese groups P60 years. Those suffering from cardiovascular, cerebrovascular, respiration, and liver diseases were excluded. The Body Mass Index BMI and the International Physical Activity Questionnaire IPAQ were also used to assess the healthy weight of obese and non-obese respondents. This study has been approved by the ethics committee of Universitas Surabaya, and the data were processed and analysed by using SPSS 22. In addition, the Chi-Square tests were also used to analyze the effect of age and weight on physical and DiscussionTable 1 shows the demographic characteristics of respondents according to age, sex, and BMI. It shows that in the adult age group, obesity values were the same regardless of gender. Almost three-quarters of women had the highest percentage of non-obesity compared to men, however, as they aged, their chances of being obsessed increased The rate of geriatric obesity, also known as type 1, is 80% compared to type 2 at showed that more than 60% of middle-aged women in low socio-economic status were obese or overweighed. This condition was influenced by factors such as employment status, high blood pressure, arthritis, and other issues related to activities of bending, moving at a regular pace, sitting, and getting up from chairs. A multi-sector partnership program was recommended to achieve better results in obesity treatment in low-income areas. In addition, health care professionals also need to recognize that psychosocial and other nutritional problems affected obesity in the Therefore, a low-budget physical activity is essential for people to carry out the adequate exercise with maximum benefits. 21 A number of different measurement methods need to be applied to measure the relationship between physical activity and quality of life. According to previous studies, physical activity needs to be objectively measured using an accelerometer. In addition, subjective measurement needs to be conducted by asking questions on the different types of daily physical This study used the International Physical Activity Questionnaire IPAQ as a valid and reliable instrument to measure the physical activity of adult and geriatric characteristics of n=77 Non-obesity n=77 FrequencyPercentage %FrequencyPercentage %Adult Mass Index Conversely, in the adult group, it is found that there are significant differences between the physical activity level of obese and non-obese results of physical activity indicate other confounding factors, such as dietary habits, psychosocial issues, and physical Weight loss therapy targeting obesity in geriatrics has been considered controversial because it leads to a loss in lean muscle mass of 25%. Additionally, bone mineral density tends to decrease as weight loss occurs,23 and geriatrics suffering from obesity experienced metabolic and functional 3 shows the differences between physical activity levels in the adult and geriatric group, with significant differences in the obese and non-obese groups at P< Physical activity is a nonpharmacological treatment available to most people, and it plays an essential role in preventing various metabolic diseases in overweight and obese A clinically significant weight loss â„ 5% of initial weight has been identified as predictors of metabolic disorders such as metabolic syndrome, insulin resistance, type-2 diabetes mellitus T2DM, dyslipidemia, hypertension, lung diseases, cardiovascular diseases, and conclusion, age affects physical activity in adult and geriatric groups, but only obese adults have shown these author are grateful to Faculty of Medicine, Universitas Surabaya, Surabaya for their kind supportFunding StatementFunding This study was financially supported by Faculty of Medicine, Universitas Surabaya UBAYA, Gopinath B, Kifley A, Flood VM, et al. Physical Activity as a Determinant of Successful Aging over Ten Years. Sci Rep 2018;810522. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]2. Notthoff N, Reisch P, Gerstorf D. Individual Characteristics and Physical Activity in Older Adults A Systematic Review. Gerontol 2017;63443â59. [PubMed] [Google Scholar]4. Gill DL, Hammond CC, Reifsteck EJ, et al. Physical activity and quality of life. J Prev Med Public Health 2013;46S28-34. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]5. Anokye NK, Trueman P, Green C, et al. Physical activity and health related quality of life. BMC Public Health 2012;12624. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]6. Takagi D, Nishida Y, Fujita D. Age-associated changes in the level of physical activity in elderly adults. J Phys Ther Sci. 2015;273685-7. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]7. Varma VR, Dey D, Leroux A, et al. Re-evaluating the effect of age on physical activity over the lifespan. Prev Med 2017;101102â8. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]8. Pandey A, LaMonte M, Klein L, et al. Relationship Between Physical Activity, Body Mass Index, and Risk of Heart Failure. J Am Coll Cardiol 2017;691129â42. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]9. Nordstoga AL Zotcheva E Svedahl al.. Long-term changes in body weight and physical activity in relation to allcause and cardiovascular mortality the HUNT study. Int J Behav Nutr Phys Act 2019;1645. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]10. Drenowatz C, Hill J, Peters J, et al. The association of change in physical activity and body weight in the regulation of total energy expenditure. Eur J Clin Nutr 2017;71377â82. [PubMed] [Google Scholar]11. Preiss D, Thomas LE, Wojdyla DM, et al. Prospective relationships between body weight and physical activity an observational analysis from the NAVIGATOR study. BMJ Open 2015;5e007901. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]12. Segula D. Complications of obesity in adults a short review of the literature. Malawi Med J 2014;2620-4. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]13. Suryadinata RV, Lorensia A, Sari RK. Differences in Nutrition Food Intake and Body Mass Index between Smoker and Nonsmoker in Adult. Indones J Clin Pharm. 2017;6171â80. [Google Scholar]14. Wiklund P. The role of physical activity and exercise in obesity and weight management Time for critical appraisal. J Sport Heal Sci. 2016;5151â4. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]15. Hu F. Obesity epidemiology. New York Oxford University Press;2008. [Google Scholar]16. Strasser B. Physical activity in obesity and metabolic syndrome. Ann N Y Acad Sci. 2013;1281141â59. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]17. Kaleth AS, Saha CK, Jensen MP, et al. Effect of Moderate to Vigorous Physical Activity on Long-Term Clinical Outcomes and Pain Severity in Fibromyalgia. Arthritis Care Res Hoboken. 2013;651211â8. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]18. Gebel K, Ding D, Chey T, et al. Effect of Moderate to Vigorous Physical Activity on All-Cause Mortality in Middle-aged and Older Australians. JAMA Intern Med. 2015;175970. [PubMed] [Google Scholar]19. Nagarkar AM, Kulkarni SS. Obesity and its effects on health in middle-aged women from slums of Pune. J Mid-life Health 2018;979-84 [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]21. Tonet E, Maietti E, Chiaranda G, et al. Physical activity intervention for elderly patients with reduced physical performance after acute coronary syndrome HULK study rationale and design of a randomized clinical trial. BMC Cardiovasc Disord 2018;1898. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]22. Porter Starr KN, McDonald SR, Bales CW. Obesity and Physical Frailty in Older Adults A Scoping Review of Lifestyle Intervention Trials. J Am Med Dir Assoc 2014;15 240â50. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]23. Waters DL, Ward AL, Villareal DT. Weight loss in obese adults 65years and older A review of the controversy. Exp Gerontol 2013;481054â61. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]24. Anton S, Manini T, Milsom V, et al. Effects of a weight loss plus exercise program on physical function in overweight, older women a randomized controlled trial. Clin Interv Aging 2011;6141-9. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]25. Kelley GA, Kelley KS. Effects of Exercise in the Treatment of Overweight and Obese Children and Adolescents A Systematic Review of Meta-Analyses. J Obes 2013;20131-10. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]26. Swift DL, Johannsen NM, Lavie CJ, et al. The Role of Exercise and Physical Activity in Weight Loss and Maintenance. Prog Cardiovasc Dis 2014;56441â7. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]27. Wing RR, Lang W, Wadden TA, et al. Benefits of Modest Weight Loss in Improving Cardiovascular Risk Factors in Overweight and Obese Individuals With Type 2 Diabetes. Diabetes Care 2011;341481-6. [PMC free article] [PubMed] [Google Scholar]28. Suryadinata RV, Wirjatmadi B, Adriani M. Efektivitas Penurunan Malondialdehyde dengan Kombinasi Suplemen Antioksidan Superoxide Dismutase Melon dan Gliadin Akibat Paparan Rokok. Glob Med Heal Commun 2017;579-83. [Google Scholar]Articles from Journal of Public Health Research are provided here courtesy of SAGE Publications
6j2cI4F. rr12m9bqsv.pages.dev/346rr12m9bqsv.pages.dev/251rr12m9bqsv.pages.dev/205rr12m9bqsv.pages.dev/366rr12m9bqsv.pages.dev/397rr12m9bqsv.pages.dev/316rr12m9bqsv.pages.dev/43rr12m9bqsv.pages.dev/493
aktivitas tubuh dalam jangka waktu yang lama akan berpengaruh terhadap